Jumat, 28 Mei 2010

Penggunaan Facebook sebagai sarana dukungan sosial

Jaman sekarang siapa yang tidak mengenal Facebook? Facebook atau yang lebih dikenal dengan FB adalah sebuah situs di internet untuk menjalin hubungan atau jejaring antar manusia di suluruh dunia. . Facebook dibuat Mark Zackerberg dari AS pada tahun 2004 namun masih untuk kalangan terbatas. Baru mulai 2006 facebook populer diseluruh dunia.

Tetapi seharusnya facebook di anjurkan untuk remaja di atas 17 tahun. Walaupun demikian, anak jaman sekarang telah memiliki facebook dan tetap menggunakannya sebagai sarana komunikasi yang modern Ada pengguna facebook yang mengatakan bahwa facebook sangat bermanfaat bagi semua orang dalam bersosialisasi. Contohnya bergabung pada kelompok belajar yang ada di facebook. Ada pula juga yang bukan merupakan pengguna facebook mengatakan bahwa facebook sama sekali tidak bermanfaat dan membuang waktu saja. Di sini arti dari membuang waktu saja adalah daripada ber-facebook-an sebaiknya kita gunakan waktu untuk belajar karena belajar sangat penting daripada facebook-an. Arti dari tidak bermanfaat adalah banyak orang yang menggunakan facebook hanya untuk mencari teman baru sebanyak-banyaknya dan mengedit foto.
Jika ditela'ah lebih dalam maka masih ada banyak kerugian yang dialami pelajar dalam mereka bermain facebook, diantaranya dapat berkurangnya waktu belajar, boros, menyebarnya data pribadi, rawan perselisihan, berbau pornografi, rawan penyakit, kecanduan pada dunia maya, rawan penipuan. Facebook juga punya banyak dampak negatif, yang paling mencolok ialah mengurangi konsentrasi mereka dalam hal pembelajaran, banyak sekarang yang saat pelajaran, justru malah Online Facebook, walau hanya sekedar baca status orang, update status, atau saling nge-wall. Jika ditela'ah lebih dalam maka masih ada banyak kerugian yang dialami pelajar dalam mereka bermain facebook, diantaranya :

1. Berkurangnya waktu belajar, dikarenakan sibuk terlalu lama bermain facebook diwarnet ataupun dirumah.

2. Boros, seringnya bermain facebook, baik itu di warnet atau dirumah tetap saja menguras uang yang tidak sedikit apalagi untuk pengguna facebook yang mengakses facebooknya via hape, pulsa yang terkurang tentu saja tidak sedikit.

3. Menyebarnya data pribadi, data pribadi dalam info facebook, biasanya teramat sangt detail sehingga mampu diketahui banyak orang yang juga pengguna Facebook.

4. Rawan perselisihan, facebook tak hanya menjadi diary online bagi sebagian remaja, tapi juga menjadi tempat meluapkan emosi, dengan mengejek orang di facebook, mencaci maki orang, bahkan membuat group untuk memojokan seseorang. ini mempunyai dampak yang sangat negatif.

5. Berbau pornografi, dikalangan remaja tentu hal yang berbau pornografi teramat sering diakses, tak terkecuali di facebook, terdapat juga beberapa remaja yang entah foto asli atau bukan, menampangkan foto-foto yang berbau mesum, atau mengumbar aurat, yang tentu saja dapat menjadi virus bagi remaja itu sendiri.

6. Rawan penyakit, terlalu lama ada di depan komputer tentu saja sangat tidak baik untuk kesehatan kita semua, bahaya yang paling berbahaya adalah gangguan pada alat penglihatan.

7. Kecanduan pada dunia maya, tidak mengakses facebook dalam satu hari untuk kalangan facebookers tentunya menjadi hal yang menyiksa.

8. Rawan penipuan, sudah marak beredar ditelevisi kasus penipuan yang bersindikat di facebook, bahkan juga ada kasus penculikan ABG di facebook, dan tak ketinggalan kasus prostitusi juga bisa berjalan menggunakan facebook.


Demam Facebook pun ikut melanda pengguna internet di Indonesia. Menurut data yang dilansir checkfacebook.com, pengguna Facebook di Tanah Air mencapai angka nyaris 12 juta, tepatnya sekitar 11.759.980 user (data November 2009). Tentu ada alasan tersendiri mengapa ada begitu banyak orang yang terbius dengan pesona situs jejaring sosial yang satu ini. Salah satunya adalah karena sifatnya yang interaktif, misalnya memungkinkan orang berinteraksi satu sama lain baik melalui fitur wall (pesan di dinding) maupun melalui fasilitas chatting.
Bukan hanya sebatas wadah pertemanan di dunia maya, Facebook juga dapat menjadi sarana untuk menggalang massa. Sebab, sangat mudah membuat maupun bergabung dengan suatu grup tertentu.
Facebook sebagai cara mendapatkan dukungan sosial

Di tahun 2009, ada begitu banyak gerakan sosial yang digaungkan melalui Facebook dan sukses mendulang simpati publik di Indonesia. Diantaranya, dukungan bagi Prita Mulyasari. Tentu masih segar di ingatan kita gerakan Facebooker di bulan Juni 2009 yang mendukung pembebasan Prita Mulyasari, salah seorang pasien Rumah Sakit OMNI yang dipenjara karena curhat dengan teman-temannya melalui e-mail padahal apa yang dilakukan Prita adalah keluh kesah karena mendapat pelayanan yang tidak memuaskan dari Rumah Sakit OMNI Internasional. Prita yang dituding telah melakukan pencemaran nama baik terhadap RS OMNI, rupanya menarik simpati banyak orang. Perjuangan grup 'DUKUNGAN BAGI IBU PRITA MULYASARI, PENULIS SURAT KELUHAN MELALUI INTERNET YANG DIPENJARA' terus berlanjut tatkala Pengadilan Tinggi Banten mengharuskan ibu dua anak itu membayar denda Rp204juta. Vonis denda itu membuahkan grup dan gerakan yang lebih fresh bertajuk 'Koin untuk Prita'. Hasilnya gemilang, banyak masyarakat yang tersentuh dan bergabung dengan grup ini lalu mengumpulkan koin untuk membantu Prita. Gerakan ini membuat Bahkan pihak RS OMNI pun berniat mencabut gugatan perdatanya terhadap Prita Mulyasari. Gerakan yang sama dengan Koin Pedul Prita adalah Koin Cinta Bilqis. Bilqis Anindya Passa anak dari Donny Ardianta Passa (33) dan Dewi Farida (37) sempat putus harapan, pasalnya anak mereka Bilqis menderita penyakit Atresia Bilier. Operasi transplantasi yang akan dilakukan diluar negeri tersebut membutuhkan biaya yang jauh dari jangkauan mereka. Kemudian terinspirasi dengan Koin Peduli Prita mereka pun menggalang dana melalui situs jejaring sosial, Facebook. Gerakan yang juga menggeliat di Facebook adalah 'Gerakan 1.000.000 Facebookers Dukung Chandra Hamzah & Bibit Samad Riyanto' yang diinisiasi Usman Yasin. Dukungan terhadap grup ini pun luber. Melalui grup ini Facebooker menentang penahanan Bibit dan Chandra karena berkeyakinan keduanya tidak bersalah. Simpati masyarakat terhadap kedua pimpinan badan pemberantasan korupsi ini pun kian tinggi. Sebaliknya, sentimen negatif masyarakat terhadap aparat kepolisian kian meluas. Perjuangan para Facebooker ini berbuah manis, yakni dibebaskannya kedua pimpinan KPK tersebut.

Gerakan sosial lain yang 'membonceng' Facebook adalah grup yang menyampaikan kekecewaannya terhadap Perusahaan Listrik Negara (PLN) akibat aksi pemadaman listrik yang terjadi di Jakarta beberapa waktu lalu. Grup bernama 'PLN oh PLN' ini memberikan julukan baru bagi PLN, yakni 'Perusahaan Lilin Negara'. Namun gaung dari kelompok yang satu ini tidak seriuh kelompok Prita maupun Bibit-Chandra. Belakangan, muncul juga gerakan 'Turunkan Patung Barack Obama di Taman Menteng'. Grup ini mempertanyakan jasa Obama bagi bangsa Indonesia sehingga perlu ada monumen di Taman Menteng. "Apa visi dari pembangunan monumen Barack Obama? Adakah manfaatnya bagi masyarakat?" tanya grup yang diinisiasi oleh Heru Nugroho dan Daniel Rudi ini. Grup ini menilai bahwa keberadaan patung Obama di Taman Menteng ini menginjak-injak kedaulatan bangsa Indonesia. Penggagas grup ini bahkan berniat untuk melakukan class action jika ajakan dialognya tidak diacuhkan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dan DPRD. Belum ada titik terang apakah gerakan ini akan membuahkan hasil seperti yang diinginkan kelompok tersebut.

Kemudahan menggunakan Facebook mungkin jadi salah satu faktor, mengapa dukungan melalui Facebook menjadi begitu populer. Penggunaan facebook sebagai cara untuk mendapatkan dukungan sosial menurut saya sah-sah saja asal tujuannya baik dan tidak merugikan orang lain sepeti misalnya, dukungan pada Prita Mulyasari yang diperlakukan tidak adil di depan hukum dan koin cinta untuk Bilqis anak yang membutuhkan dana besar untuk operasi transpalansi. Karena saat ini juga banyak yang memanfaatkan facebook untuk hal-hal yang tidak baik. Belakangan diketahui bahwa para teroris merekrut dan bertukar informasi dengan anggotanya melalui facebook. Berbagai sumber mengatakan bahwa gembong teroris paling populer sedunia, Al-Qaeda menggunakan Facebok sebagai sarana memperluas jaringannya. Hal ini tentunya sangat disayangkan mengingat sedemikian besarnya kerugian yang ditimbulkan oleh suatu tindak Terorisme, serta dampak yang dirasakan secara langsung oleh Indonesia sebagai akibat dari Tragedi di Bali, bom di JW Marriot dan hotel Ritz Carlon yang banyak menewaskan orang-orang yang tidak bersalah. Dan kesemuaanya itu tergantung bagaimana masyarakat menanggapi fenomena Facebook tersebut. Harapan saya facebook dapat digunakan dan dimanfaatkan sebagaimana mestinya bukan untuk hal-hal yang tidak baik seperti penculikan yang banyak diberitakan bahwa anaknya hilang setelah berkealan dengan seseorang melalui Facebook. Semoga masyarakat dapat dengan cerdas memanfaatkan kemajuan teknlogi komunikasi sehingga dapat dimanfaatkan dengan sebesar-besarnya dan sebagaimana mestinya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar